Penggunaan Majas yang Tepat dan Efektif: Lee menggunakan berbagai majas, seperti metafora, simile, dan personifikasi, untuk menghidupkan cerita dan memberikan gambaran yang lebih jelas kepada pembacanya. Contohnya, "Musim panas itu menggantung di atas kami seperti selimut yang berat."
Dialog yang Natural dan Relatable: Lee membangun dialog yang natural dan relatable antara karakter-karakternya. Dialog-dialog dalam novel ini sering kali membuat pembacanya tertawa, menangis, dan merasakan berbagai emosi lainnya.
Teknik Penceritaan:
Sudut Pandang Orang Pertama: Lee menggunakan sudut pandang orang pertama, dengan Scout Finch sebagai narator. Hal ini membuat pembaca seolah-olah ikut merasakan apa yang dialami oleh Scout dan melihat dunia dari perspektifnya.
Alur Cerita yang Kompleks dan Menarik: Alur cerita dalam novel ini kompleks dan menarik, dengan berbagai twist dan turn yang tidak terduga. Hal ini membuat pembaca terus penasaran dan ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Penggunaan Flashback: Lee menggunakan flashback untuk menceritakan masa lalu Atticus Finch dan untuk memberikan konteks pada cerita. Flashback ini membantu pembaca untuk memahami lebih baik karakter Atticus dan mengapa dia begitu dihormati oleh komunitasnya.
Simbolisme: Lee menggunakan berbagai simbol dalam novel ini, seperti burung mockingbird dan pohon ek. Simbol-simbol ini memiliki makna yang lebih dalam dan membantu untuk memperkuat tema-tema utama dalam cerita.