Tampang

Makna Filosofis di Balik Film Nightmares and Daydreams oleh Joko Anwar

16 Jul 2024 12:14 wib. 333
0 0
Makna Filosofis di Balik Film Nightmares and Daydreams
Sumber foto: Google

Joko Anwar adalah seorang sutradara Indonesia yang terkenal dengan karyakarya filmnya yang sering kali mengandung elemen-elemen misterius dan penuh makna. Salah satu karyanya yang paling mencolok adalah Nightmares and Daydreams, sebuah film yang mengajak penonton untuk merenungkan berbagai makna filosofis di balik cerita yang disajikan. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna filosofis yang terkandung dalam Nightmares and Daydreams dan bagaimana Joko Anwar menyampaikan pesanpesan tersebut melalui karyanya.

 Eksistensialisme: Mencari Makna dalam Kehidupan

Salah satu tema utama dalam Nightmares and Daydreams adalah pencarian makna dalam kehidupan. Film ini mengeksplorasi bagaimana karakterkarakter utamanya bergulat dengan pertanyaanpertanyaan eksistensial tentang tujuan hidup mereka. Ketakutan dan mimpi buruk yang dialami oleh karakterkarakter ini mencerminkan kecemasan eksistensial yang umum dirasakan oleh manusia. Melalui perjalanan mereka, Joko Anwar menunjukkan bahwa pencarian makna adalah perjalanan pribadi yang penuh dengan rintangan dan tantangan.

 Kebebasan dan Tanggung Jawab

Makna filosofis lainnya yang diangkat dalam film ini adalah konsep kebebasan dan tanggung jawab. Karakterkarakter dalam Nightmares and Daydreams sering kali dihadapkan pada pilihanpilihan sulit yang mengharuskan mereka untuk mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka. Joko Anwar menggambarkan bahwa dengan kebebasan datang tanggung jawab besar, dan setiap keputusan yang diambil membawa dampak yang signifikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Pesan ini menekankan pentingnya bertindak dengan kesadaran penuh dan menerima tanggung jawab atas pilihan kita.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?