Tampang

Kampanye Anti Perundungan melalui Film Animasi

26 Jun 2024 22:34 wib. 347
0 0
Kampanye Anti Perundungan melalui Film Animasi

Penerimaan positif juga datang dari Merry Wijaya, seorang juri lomba yang juga pakar animasi. Dia menyambut baik tema yang diangkat oleh tim mahasiswa yang menyebut diri sebagai grup “Ardiente.” Menurutnya, jarang sekali tema bunuh diri diungkapkan, apalagi dalam film animasi yang dibuat oleh mahasiswa. Dia menilai bahwa film ini berhasil memberikan cerita dan rasa empati, sehingga penonton dapat lebih merasakan kasihan terhadap orang-orang yang menjadi korban perundungan.

Dalam lingkup psikologi, Diaz Robertus, SPsi dari klinik Terapi Maksimal di Surakarta, mengungkapkan bahwa dampak perundungan dalam lingkungan generasi Y dan Z dapat menyebabkan mereka mengambil langkah melukai diri sendiri, bahkan bunuh diri. Menurutnya, kecerdasan emosional dan spiritual sangat penting dalam membantu generasi ini menghadapi situasi sulit seperti itu. Diaz menambahkan bahwa film-film seperti Flightless Bird dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat agar lebih peka terhadap masalah perundungan, terutama di kalangan anak muda.

Proses Produksi dan Dampak Emosional

Produksi film animasi ini melibatkan peran-peran kunci dari ketiga mahasiswa yang terlibat, yaitu Clarecia, Tania, dan Joanne. Mereka bekerja sama dalam proses produksi film tersebut selama satu semester. Proses pembuatan karakter dan lingkungan dalam film ini melibatkan riset mendalam dari Theodora Tania. Dia mengungkapkan bahwa dalam mendesain karakter-karakter ayam, dia melakukan riset sejarah fesyen dari abad ke-19.

Selain itu, Joanne Sydney yang mengetuai pembuatan animasi dalam film ini mengungkapkan bahwa mereka banyak belajar dari referensi tentang gerakan dan bentuk burung untuk memastikan keakuratan animasi dalam film ini. Seluruh proses produksi dari storyboard hingga post production dilakukan dengan penuh dedikasi oleh ketiga mahasiswa ini.

Dari sisi penonton, Dhyang Anggita merupakan salah satu penonton yang merasa terhubung dengan karakter utama, Kishika. Dia mengaku bahwa pengalaman perundungan yang dialami Kishika mirip dengan yang dia alami saat kecil. Baginya, ending film ini sangat membawa dampak emosional yang kuat. Dengan melibatkan perasaan penonton, film ini berhasil menyampaikan pesannya dengan halus dan menyentuh.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?