Semua direncanakan dengan baik. ”Mengenai dialog tokoh penjahat, itu juga muncul secara natural tanpa kesengajaan tertentu,” tegas Handoko.
Produser Filosofi Kopi (2015) itu menekankan bahwa Naura & Genk Juara mengangkat nilai kebersamaan dan persahabatan yang sangat dibutuhkan anak-anak. ”Niat kami sudah baik dan kami ingin penonton juga mendapatkan pesan positif,” tutur Handoko.
Dia menambahkan, isu penghinaan agama muncul lantaran kecenderungan masyarakat yang mudah termakan opini walaupun belum menonton filmnya. Ketua Umum LPAI Seto Mulyadi pun memberikan tanggapan terkait dengan film yang dibintangi penyanyi Adyla Rafa Naura Ayu alias Naura itu.
Seto yang mengaku sudah menonton Naura & Genk Juara menilai bahwa film berdurasi 90 menit itu layak ditonton anak maupun keluarga. ”Di situ ada pendidikan karakter, sains, musik, olahraga, dan juga kecintaan terhadap alam Indonesia,” kata Seto.