Hal ini seperti dicontohkan oleh Rasul. Salah satu kisah yang menceritakan betapa Rasulullah mengenyampingkan egonya adalah dalam peristiwa setelah perang Khaibar. Saat itu umat muslim menang dalam peperangan melawan Yahudi. Dikisahkan saat itu Rasulullah menemui tawanan perangnya. Salah satu tawanan perang yang ditemui Rasulullah adalah Shafiyah. Rasul menemui Shafiyah dalam rangka meminta maaf. Rasulullah meminta maaf bukan karena beliau salah. Namun beliau paham bahwa kala itu Shafiyah sudah kehilangan ayah, suami, dan paman dalam perang Khaibar ini. Saat itu, Shafiyah sedang berada dalam kondisi benci, sebenci-bencinya pada Rasul.
Dengan kondisi ini, Rasul tetap meminta maaf atas kehilangan keluarga Shafiyah. Rasul menjelaskan bahwa beliau sudah memberi mereka kesempatan. Namun, justru mereka yang kemudian malah menyerang, hingga akhirnya mereka terbunuh dalam perang tersebut. Rasul meminta maaf, lalu menjelaskan, hal ini ia lakukan berulang kali. Bukan hanya sekali atau dua kali, ia meminta maaf hingga berjam-jam. Minta maaf lalu menjelaskan, minta maaf lalu menjelaskan. Beliau melakukan ini hingga akhirnya Shafiya yang sangat membenci Rasul menjadi kagum dengan akhlak Rasul ini.