Implementasi syariat Islam di Aceh tidak lepas dari tantangan dan kontroversi. Salah satu tantangan utama adalah penegakan hukum yang adil dan tidak diskriminatif. Beberapa kritik muncul terkait dengan penerapan hukuman fisik seperti cambuk, yang dianggap oleh sebagian kalangan sebagai bentuk hukuman yang tidak manusiawi.
Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa penerapan syariat Islam dapat mengganggu hak-hak minoritas non-Muslim di Aceh. Pemerintah Aceh telah berusaha untuk menjelaskan bahwa penerapan syariat Islam terutama ditujukan untuk umat Muslim, sementara non-Muslim diberikan kebebasan untuk menjalankan agamanya masing-masing.
Dampak Sosial dan Budaya
Penerapan syariat Islam di Aceh membawa dampak signifikan terhadap kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Di satu sisi, banyak yang merasa bahwa penerapan syariat Islam memperkuat moralitas dan ketertiban sosial. Di sisi lain, ada juga yang merasa bahwa beberapa aspek syariat Islam dapat membatasi kebebasan individu, terutama dalam hal berpakaian dan pergaulan.