Tampang

Rahasia Kapur Barus dalam Al-Quran: Jejak Arab di Sumatera dan Penyebaran Islam

30 Mar 2025 12:27 wib. 49
0 0
Rahasia Kapur Barus dalam Al-Quran: Jejak Arab di Sumatera dan Penyebaran Islam
Sumber foto: iStock

Melihat informasi dari berbagai sumber, tak heran jika banyak warga Arab, khususnya pedagang, berduyun-duyun menuju Sumatera. Mereka melakukan perjalanan panjang dari kawasan Teluk Persia menuju Barus melalui rute yang melewati Ceylon (sekarang Sri Lanka). 

Sejarawan Claude Guillot, dalam karyanya "Barus Seribu Tahun yang Lalu" (2008), menekankan bahwa kedatangan orang Arab di Barus ini dilakukan dengan kapal-kapal besar yang dirancang untuk mengangkut komoditas dalam jumlah besar, termasuk kapur barus yang laku keras di pasar internasional.

Menjadi Pelabuhan Penting

Kedatangan orang Arab di Sumatera kian meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan akan kamper berkualitas dari Barus, yang pada masa itu dapat mengalahkan kualitas kamper dari wilayah Malaya dan Kalimantan. Dengan ini, Barus bukan hanya sekadar disangka sebagai lokasi penghasil kamper, tetapi juga telah berkembang menjadi pelabuhan penting di Sumatera.

Kehadiran para pedagang Arab akhirnya tidak hanya didorong oleh keinginan untuk berbisnis, tetapi juga menjadi titik tolak dalam penyebaran agama Islam. Setelah berulang kali singgah di Barus, para pedagang ini mulai tinggal dan berinteraksi dengan penduduk lokal. Dihasilkannya interaksi ini diduga memfasilitasi proses Islamisasi di wilayah-wilayah pelabuhan, seperti Barus (Fansur) dan tempat-tempat lain seperti Thobri dan Haru.  

Sejarah mencatat bahwa pengaruh Islam pertama kali masuk ke Barus paling tidak pada abad ke-7 Masehi, yang ditandai dengan penemuan makam kuno Mahligai. Di lokasi tersebut terdapat nisan yang berasal dari periode yang sama, dan ini menjadi bukti sejarah keberadaan komunitas Muslim awal di sana.

Kehadiran para pedagang Muslim ini bukan hanya sekadar dalam ranah perdagangan, tetapi juga berperan dalam menciptakan jaringan sosial yang kuat antara dunia Arab dan masyarakat Indonesia. Dengan keberadaan mereka, barulah Islam mulai merasuk ke dalam komunitas lokal, membantu mengembangkan pemahaman dan praktik keagamaan dalam konteks budaya masyarakat setempat.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?