Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki sejarah panjang dan kaya dalam perkembangan arsitektur masjid. Masjid di Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya. Arsitektur masjid di Indonesia mencerminkan keragaman budaya dan sejarah yang dipengaruhi oleh berbagai peradaban dan gaya arsitektur dari seluruh dunia.
Periode Awal: Masjid Tradisional
1. Masjid Demak
Masjid Demak, yang dibangun pada abad ke-15 oleh Sultan Fatah, adalah salah satu masjid tertua di Indonesia dan merupakan contoh arsitektur masjid tradisional Jawa. Masjid ini memiliki atap tumpang tiga yang melambangkan iman, Islam, dan ihsan. Struktur bangunannya terbuat dari kayu jati yang diukir dengan hiasan-hiasan tradisional.
2. Masjid Kudus
Masjid Menara Kudus, didirikan oleh Sunan Kudus pada abad ke-16, menggabungkan elemen arsitektur Hindu-Buddha dengan arsitektur Islam. Menara masjid ini menyerupai candi Hindu dengan ornamen-ornamen khas Jawa, mencerminkan perpaduan budaya yang terjadi pada masa itu.
Periode Kolonial: Pengaruh Eropa
1. Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal di Jakarta, yang dibangun setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, adalah contoh arsitektur modern dengan pengaruh Eropa. Dirancang oleh arsitek Frederich Silaban, masjid ini memiliki kubah besar dan menara yang menjulang tinggi, mencerminkan simbol kemerdekaan dan persatuan Indonesia. Masjid Istiqlal adalah masjid terbesar di Asia Tenggara dan menjadi landmark penting di Jakarta.