Mengedepankan Kesabaran dan Toleransi
Kesabaran adalah sikap yang sangat dianjurkan dalam fiqh Abdul Somad. Menghadapi konflik, penting untuk menunjukkan kesabaran dan toleransi terhadap pasangan atau anggota keluarga yang berselisih. Ustaz Abdul Somad mengajarkan bahwa dengan bersabar dan toleran, kita dapat mengurangi ketegangan dan membangun kembali hubungan yang harmonis. Ini juga termasuk menghindari kata-kata yang menyakitkan atau tindakan yang dapat memperburuk situasi.
Mencari Solusi Berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis
Fiqh Abdul Somad menekankan pentingnya merujuk kepada Al-Qur'an dan Hadis dalam mencari solusi untuk konflik keluarga. Dalam prakteknya, ini berarti mencari petunjuk dan solusi dari ajaran Islam yang relevan dengan situasi yang dihadapi. Misalnya, dalam kasus perselisihan mengenai hak dan kewajiban, referensi dari Al-Qur'an dan Hadis dapat memberikan panduan yang jelas dan adil.
Menggunakan Mediasi dari Pihak Ketiga
Jika konflik keluarga tidak dapat diselesaikan secara langsung antara pihak-pihak yang berselisih, fiqh Abdul Somad menganjurkan untuk melibatkan pihak ketiga yang netral sebagai mediator. Mediasi ini dapat dilakukan oleh tokoh agama, keluarga besar, atau penasihat yang dihormati. Mediator dapat membantu mengarahkan diskusi, mengidentifikasi masalah utama, dan menawarkan solusi yang adil untuk semua pihak.
3. Strategi Praktis dalam Penyelesaian Konflik
Selain pendekatan dasar, ada beberapa strategi praktis yang dapat diterapkan dalam fiqh Abdul Somad untuk menyelesaikan konflik keluarga:
Mengadakan Musyawarah Keluarga
Musyawarah keluarga adalah salah satu strategi penting dalam fiqh Abdul Somad. Ini adalah pertemuan formal di mana semua anggota keluarga dapat berbicara dan mendiskusikan masalah dengan tujuan mencari solusi bersama. Musyawarah ini harus dilakukan dengan suasana yang tenang dan penuh rasa hormat. Setiap anggota keluarga diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangan mereka, dan keputusan diambil secara bersama-sama.