Tampang

Peneliti Barat Penasaran, Benarkah Hajar Aswad Jatuh dari Surga?

26 Jun 2024 22:22 wib. 32
0 0
Peneliti Barat Penasaran, Benarkah Hajar Aswad Jatuh dari Surga?
Sumber foto: Kompas.com

Jika menengok pada pengamatan ini, Thomsen menyebut, ciri-ciri pecahan meteor sesuai dengan gambaran Hajar Aswad. "Misalkan, warna putih (red, yang dipancarkan Hajar Aswad) mungkin berasal dari paparan bagian dalam inti hasil campuran zat kimia itu," katanya. Menurutnya, lapisan warna putih itu sangat rapuh dan tidak tahan lama. Atas dasar ini, lapisan tersebut berada dalam lapisan batuan berwarna hitam yang menyelimutinya. Artinya, batuan berwarna putih itu tidak abadi dan bisa menghilang seiring waktu, sehingga kelak hanya tersisa batuan berwarna hitam saja.

Oleh karena itu, dalam narasi Hajar Aswad terkait perubahan warna, memang benar ada penjelasannya secara sains. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan warna batu tersebut bukan disebabkan oleh penyerapan dosa-dosa manusia, melainkan bintik-bintik putih yang berada dalam Hajar Aswad kiwari merupakan sisa-sisa kaca dan batu pasir. "Batu meteor itu kemungkinan batu yang sama dengan Hajar Aswad," tulis Thomsen.

Pembuktian empirik lain juga menyangkut usia batu tersebut. Penelitian lain menjelaskan usia batu tersebut sesuai dengan jangkauan pengamatan orang Arab kuno, kemungkinan besar, batuan tersebut dibawa ke Makkah melalui jalur dari Oman.

Namun, tentu saja, teori Hajar Aswad berasal dari batu meteor punya kelemahan. Batu meteor tidak bisa mengapung, tidak bisa pecah menjadi pecahan kecil, dan sulit menahan erosi. Meskipun demikian, hingga saat ini, teori paling dekat terkait Hajar Aswad adalah teori meteorit, sehingga kata Thomsen akan lebih tepat untuk meneliti material yang berasal dari meteor.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%