Korea Utara melakukan uji coba rudal yang dinilai paling sukses pada hari Selasa lalu. Menembakan senjata jarak menengah yang cukup kuat untuk mencapai Alaska. Ini adalah langkah terakhir Pyongyang dalam mendorong perkembangan senjata nuklir. Dan yang ini mampu menyerang bagian manapun dari Amerika Serikat.
Beberapa rincian masih belum jelas, peluncuran tersebut tampaknya dirancang untuk mengirim sebuah peringatan politik ke Washington dan sekutu utamanya Asia, Seoul dan Tokyo, bahkan ilmuwan Korea Utara berencana untuk menyempurnakan program rudal nuklir mereka yang belum lengkap. Itu terjadi menjelang liburan Hari Kemerdekaan A.S., beberapa hari setelah pertemuan tatap muka pertama para pemimpin Korea Selatan dan Amerika Serikat, dan menjelang pertemuan puncak global ekonomi.
Ilmuwan rudal A.S., David Wright, memperkirakan bahwa rudal tersebut, jika waktu dan jarak yang dilaporkan benar, dapat mencapai jarak maksimum 6.700 kilometer sejauh 4.160 mil, yang bisa menempatkan Alaska dalam jangkauannya jika diluncurkan pada lintasan normal.
Korea Utara memiliki persenjataan rudal jarak pendek yang dapat diandalkan, namun masih berusaha untuk menyempurnakan rudal jarak jauhnya. Beberapa analis yakin Korea Utara memiliki teknologi untuk mempersenjatai rudal jarak dekat dengan hulu ledak nuklir, namun tidak jelas apakah ia telah menguasai teknologi yang dibutuhkan untuk membangun sebuah bom atom yang dapat muat pada rudal jarak jauh. Ini belum menguji ICBM, meskipun sebelumnya telah melakukan peluncuran satelit jarak jauh yang menurut para kritikus dianggap mencakup pengujian teknologi rudal.