Kedekatan Syek Ali berlanjut dengan rumah tangga yang telah dibangunnya atas restu Allah dan orang tuanya. Dengan seorang istri yang sabar dan selalu perhatian dalam mendukung dakwahnya. dan seorang putra tunggal bernama Hasan, yang sudah diajarkan akhlak yang terpuji dan dididik bersama dengan istrinya.
Ibu Syek Ali berkata, "negaramu bukan yang melahirkanmu, akan tetapi tempat yang ada rezekimu di sana." Hal tersebut disampaikan oleh ibunya tercinta karena beliau merasa berat untuk melepaskan Syek Ali menetap di Indonesia. Pasalnya, Syeh Ali adalah anak pertama dari 13 bersaudara.
Syek Ali mulai cinta dengan negara dan bangsa Indonesia dari kebiasaan hidupnya bersama istri dan putranya, serta telah menguasai dialek bahasa Indonesia yang sangat bagus. Di bulan Ramadhan tahun 2012, beliau ditawarkan menjadi WNI.