Sebaliknya, Neraka digambarkan sebagai tempat siksa yang mengerikan. Orang-orang yang durhaka dan maksiat akan menghadapi azab yang pedih di dalamnya. Api yang menyala-nyala dan siksaan yang tidak tertahankan akan menjadi hukuman bagi manusia yang menelantarkan perintah Allah dan melakukan perbuatan dosa di dunia. Neraka menjadi suatu bentuk penghukuman bagi orang-orang kafir dan zalim yang tidak mau bertaubat dan kembali kepada jalan yang benar.
Hidup setelah kematian dalam perspektif Islam tidak hanya berhenti pada Surga dan Neraka, tetapi juga mencakup hisab dan mizan, yaitu proses perhitungan amal perbuatan manusia di hadapan Allah SWT. Setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatannya di dunia. Amal baik akan dibalas dengan pahala yang tiada tara, sementara amal buruk akan mendapat siksa yang setimpal.
Dalam menyikapi rahasia kehidupan setelah kematian, Islam menekankan pentingnya persiapan diri untuk menghadapinya. Manusia dituntut untuk selalu berada di jalan yang lurus, menaati perintah Allah, dan menjauhi larangan-Nya. Dengan demikian, manusia dapat berharap untuk memperoleh kebahagiaan di Surga dan terhindar dari siksaan di Neraka.