Tampang

Gus Baha: Menyikapi Isu-Isu Kontemporer dengan Bijak dan Santun

26 Jul 2024 11:02 wib. 258
0 0
Gus Baha: Menyikapi Isu-Isu Kontemporer dengan Bijak dan Santun
Sumber foto: google

KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, adalah salah satu ulama kontemporer yang dikenal dengan pendekatan bijak dan santun dalam menyikapi berbagai isu yang berkembang di masyarakat. Dengan pemahaman agama yang mendalam dan sikap yang moderat, Gus Baha mampu memberikan pandangan yang menyejukkan dan relevan terhadap berbagai tantangan zaman. Artikel ini akan membahas bagaimana Gus Baha menyikapi isu-isu kontemporer dengan bijak dan santun serta dampaknya terhadap masyarakat.

Pendekatan Gus Baha terhadap Isu Kontemporer

Dalam menghadapi berbagai isu kontemporer, Gus Baha selalu mengedepankan prinsip-prinsip moderasi dan dialog. Beliau percaya bahwa Islam adalah agama yang penuh dengan nilai-nilai toleransi dan rahmat bagi seluruh alam. Oleh karena itu, dalam setiap pandangannya, Gus Baha selalu berusaha untuk menemukan jalan tengah yang bisa diterima oleh semua pihak.

Isu-isu Sosial dan Politik

Gus Baha seringkali menyikapi isu-isu sosial dan politik dengan pendekatan yang seimbang. Dalam ceramah-ceramahnya, ia menekankan pentingnya stabilitas dan persatuan dalam masyarakat. Ketika menghadapi isu-isu politik yang memanas, Gus Baha selalu mengingatkan umat untuk tidak mudah terprovokasi dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip akhlakul karimah (akhlak yang mulia).

Misalnya, dalam menghadapi isu pemilu dan politik praktis, Gus Baha mengajak umat untuk memilih pemimpin berdasarkan akhlak dan integritas, bukan berdasarkan sentimen atau fanatisme sempit. Ia juga menekankan pentingnya partisipasi politik yang sehat dan bertanggung jawab demi kemaslahatan umat dan negara.

Isu Toleransi Antaragama

Salah satu isu yang sering menjadi perhatian Gus Baha adalah toleransi antaragama. Dalam masyarakat yang majemuk seperti Indonesia, isu ini sangat krusial. Gus Baha selalu menekankan bahwa perbedaan agama adalah keniscayaan yang harus dihormati. Dalam berbagai kesempatan, beliau mengajak umat Islam untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan pemeluk agama lain.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Sejarah Bedug
0 Suka, 0 Komentar, 14 Jun 2018

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.