Makan merupakan salah satu aktivitas yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kebutuhan untuk makan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan tubuh, tetapi juga sebagai salah satu kenikmatan hidup. Dalam menentukan makanan apa yang diperbolehkan dan dilarang dalam Islam, terdapat sejumlah aturan yang harus dipatuhi. Salah satu makanan yang seringkali menjadi perdebatan adalah jengkol. Bagaimanakah hukum memakan jengkol dalam Islam?
Sebagai makanan yang sangat populer di Indonesia, jengkol memiliki rasa yang khas dan aroma yang kuat. Namun, terlepas dari cita rasanya, dalam Islam, makanan juga harus memenuhi kriteria halal dan tidak merugikan kesehatan. Dalam hal ini, jengkol sering kali menjadi perdebatan karena efek sampingnya yang dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Dalam ajaran Islam, terdapat sebuah hadis yang mengatakan, "Sesungguhnya jengkol itu adalah tumbuhan yang tumbuh dari tanah kuburan." (HR. Muslim). Hal ini menimbulkan ketidakjelasan apakah jengkol boleh dikonsumsi atau tidak. Ada sebagian ulama yang menafsirkan bahwa hadis tersebut hanya bermaksud untuk mengingatkan agar kita waspada terhadap apa yang kita makan, namun tidak secara khusus melarang konsumsi jengkol.