Tampang

Kok Masih Benci pada Simbol Bintang Daud?

25 Jul 2017 15:13 wib. 28.291
0 0
Kok Masih Benci pada Simbol Bintang Daud?

Hexagram Hindu

Shatkona tercatat dalam sejarah Weda merupakan jantung spiritualitas. Dalam Shatkona, segitiga yang menghadap ke atas disebut Purusa, sedang yang menghadap ke bawah disebut Prakarti.

Belum jelas kapan bentuk Shatkona ini tercantum dalam Weda. Tapi, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Periode_Weda, Weda dikumpulkan sejak pertengahan milenium kedua sebelum masehi. Dalam agama Hindu, Shatkona merupakan lambang untuk penyatuan manusia dan Tuhan.

Dalam agama Buddha, Hexagram sering diasosiasikan sebagai Lotus, bunga yang identik dengan Sang Buddha sendiri. Dalam ajaran Buddha, lotus ungu menandakan mistis dan merupakan bagian esoterik yang terkait dengan 8 jalan dalam Buddhis.

Sementara, dalam kebudayaan Babilon, heksagram merupakan lambang penyatuan pria dan wanita. Segitiga yang ujungnya menghadap ke atas sebagai simbol pedang untuk pria, sedangkan yang ujungnya menghadap ke bawah merupakan simbol chalice atau cawan yang menyimbolkan wanita.

Heksagram yang telah dikenal oleh berbagai suku bangsa selama berabad-abad ini kemudian diadopsi oleh Raja Daud (1040–970 SM) sebagai simbol kerajaannya. Heksagram yang digunakan oleh Raja Daud sebagai simbol kerajaannya inilah yang dinamakan Bintang Daut atau Magen Davids. Simbol kerajaan ini juga yang kemudian digunakan oleh putranya, Raja Sulaiman.

(Nah, kalau Borobudur dibangun oleh Sulaiman pastinya simbol Bintang Daud ditemukan pada candi yang yang terletak di Muntilan Jawa tengah tersebut)

Pada abad ke 17 Bintang Daud menjadi populer di kalangan umat Yahudi setelah simbol ini diletakan di luar sebuah sinagog. Tujuan peletakan simbol Bintang Daud tersebut untuk membedakannya dari rumah ibadah umat kristiani. Selanjutnya, Bintang Daud menjadi lebih identik dengan Yahudi setelah diadaptasi sebagai simbol gerakan Zionis pada 1897.

Simbol Bintang David yang telah identik dengan Zionis ini kemudian diadopsi menjadi lambang bendera Israel pada 28 Oktober 1948. Ketika itu sejumlah politikus Arab Israel mengajukan permintaan untuk evaluasi ulang bendera Israel, dengan dasar bahwa "Bintang Daud" itu secara eksklusif hanya merupakan simbol orang Yahudi.

Tetapi, pada kenyataannya jauh sebelum Yahudi atau Israel menggunakannya, simbol Bintang Daud sudah digunakan oleh sejumlah kerajaan/kesultanan Islam. Sebut saja dinasti Karamanid dari Turki pada 1250–1487 M. Bahkan, simbol ini ditemui juga pada mata uang kuno peradaban Islam di Maroko.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.