Berbakti kepada ibu juga merupakan salah satu jalan menuju surga. Rasulullah SAW pernah ditanya tentang siapa yang paling berhak untuk diperlakukan dengan baik. Beliau menjawab, "Ibumu." Ketika ditanya lagi, beliau tetap menjawab, "Ibumu." Hingga pertanyaan yang ketiga, barulah beliau menjawab, "Ayahmu." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa ibu memiliki hak yang lebih besar untuk dihormati dan dibaktikan oleh anak-anaknya. Bahkan, berbakti kepada ibu dianggap sebagai salah satu amalan yang dapat membawa seseorang ke surga.
Keutamaan berbakti kepada ibu juga terlihat dari peran ibu dalam kehidupan seorang anak. Ibu adalah orang pertama yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan, kasih sayang, dan keikhlasan. Tanpa pengorbanan dan kasih sayang ibu, seorang anak tidak akan bisa tumbuh dengan baik. Oleh karena itu, Islam mengajarkan bahwa berbakti kepada ibu adalah bentuk balas budi atas segala pengorbanan yang telah dilakukan.
Dalam kehidupan sehari-hari, berbakti kepada ibu dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk. Mulai dari membantu pekerjaan rumah, menjaga perasaannya, hingga mendoakannya setiap saat. Bahkan, ketika ibu sudah meninggal, seorang anak masih bisa berbakti kepadanya dengan cara mendoakannya, menyambung silaturahmi dengan kerabatnya, dan melanjutkan amal baik yang pernah dilakukannya.