Pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi juga didasarkan pada prinsip keseimbangan. Islam mengajarkan bahwa ilmu harus digunakan untuk kebaikan dan kemaslahatan umat manusia, bukan untuk merusak atau menimbulkan kerugian. Misalnya, dalam bidang teknologi, Islam mendukung pengembangan alat-alat yang dapat memudahkan kehidupan manusia, seperti teknologi komunikasi, transportasi, dan kesehatan. Namun, Islam juga mengingatkan agar teknologi tidak digunakan untuk hal-hal yang merusak moral atau lingkungan.
Selain itu, Islam menekankan pentingnya integrasi antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai spiritual. Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak boleh dipisahkan dari etika dan tanggung jawab moral. Seorang ilmuwan atau teknolog Muslim diharapkan tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang baik dan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas hidup manusia.
Pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi juga mencakup konsep tawakal. Meskipun Islam mendorong umatnya untuk terus belajar dan berinovasi, manusia juga diingatkan untuk selalu berserah diri kepada Allah SWT. Artinya, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak boleh membuat manusia sombong atau lupa akan keberadaan Sang Pencipta. Sebaliknya, kemajuan tersebut harus membuat manusia semakin sadar akan kebesaran Allah SWT dan semakin bersyukur atas segala nikmat yang diberikan-Nya.