Salah satu tantangan dalam menjaga persatuan jamaah adalah perbedaan pendapat terkait isu-isu tertentu. Untuk mengatasi hal ini, pengurus masjid sebaiknya membangun budaya debat yang sehat. Dalam situasi di mana perbedaan pendapat muncul, penting bagi semuanya untuk tetap menghargai sudut pandang masing-masing. Pengurus masjid bisa mengadakan forum-forum terbuka di mana berbagai pandangan bisa disampaikan dan dibahas. Dengan demikian, jamaah merasa memiliki ruang untuk menyampaikan aspirasi dan solusi tanpa menimbulkan konflik.
Dalam konteks menjaga persatuan, pengurus juga perlu menjaga keteladanan bagi jamaah. Sikap positif dan inklusif dari pengurus masjid akan menjadi contoh nyata bagi jamaah lainnya. Ketika pengurus berperilaku saling menghargai dan toleran, maka diharapkan jamaah lainnya pun bisa meniru sikap tersebut. Hal ini akan semakin memperkuat rasa persatuan di antara jamaah, karena setiap orang merasa diperhatikan dan diterima.
Upaya menjaga persatuan jamaah di masjid juga dapat dilakukan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan. Mengadakan kajian keagamaan dan pelatihan keahlian dapat membantu memperluas perspektif jamaah, sekaligus menyatukan visi dan misi dalam menciptakan lingkungan masjid yang harmonis. Dengan mengedukasi jamaah mengenai pentingnya persatuan dan kerukunan, mereka dapat memahami bahwa perbedaan di antara mereka justru bisa menjadi kekuatan, bukan penghalang.