Selain itu, rahmat Allah tidak terbatas hanya untuk orang-orang yang taat atau beriman. Rahmat-Nya juga diberikan kepada semua makhluk, termasuk mereka yang belum mengenal-Nya atau bahkan yang melakukan kesalahan. Allah memberikan kesempatan kepada setiap manusia untuk bertaubat dan kembali ke jalan yang benar. Ini menunjukkan bahwa rahmat Allah selalu terbuka lebar, sementara murka-Nya hanya diberikan kepada mereka yang benar-benar melampaui batas dan tidak mau mengubah diri.
Contoh nyata dari luasnya rahmat Allah dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, Allah memberikan rezeki kepada semua makhluk-Nya, baik yang beriman maupun yang tidak. Matahari bersinar untuk semua, hujan turun untuk semua, dan udara tersedia untuk dihirup oleh siapa pun. Ini adalah bentuk rahmat Allah yang universal. Di sisi lain, murka Allah biasanya bersifat spesifik dan hanya diberikan kepada mereka yang terus-menerus melakukan kezaliman tanpa mau bertaubat.
Istilah "rahmat Allah lebih luas dari murka-Nya" juga mengingatkan kita untuk tidak mudah putus asa dari rahmat-Nya. Sebagai manusia, kita pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa. Namun, selama kita masih memiliki niat untuk bertaubat dan memperbaiki diri, rahmat Allah selalu siap menyambut kita. Ini adalah pesan penting yang terkandung dalam istilah tersebut.