3. Bangladesh – Skor: 99,5
Bangladesh dikenal memiliki sejarah spiritual yang panjang. Islam adalah agama mayoritas di negara ini, namun Hindu, Buddha, dan Kristen juga memiliki tempat tersendiri. Kedalaman nilai-nilai keagamaan dalam masyarakat Bangladesh tampak dari cara hidup yang sarat dengan tradisi dan praktik keagamaan.
4. Ethiopia – Skor: 99,3
Ethiopia memiliki sejarah panjang dalam perkembangan agama Kristen Ortodoks, yang menjadi agama utama. Kekristenan masuk ke wilayah ini sejak abad ke-4 Masehi melalui Frumentius, seorang misionaris Yunani yang mengkonversi Raja Ezana. Selain Kristen, Islam juga memiliki pengaruh cukup besar sejak kedatangannya pada abad ke-7.
5. Yaman – Skor: 99,1
Sebagai salah satu negara yang sejak awal masuk dalam dakwah Nabi Muhammad SAW, Yaman memiliki jejak keislaman yang sangat kuat. Islam menyebar dengan cepat di wilayah ini dan menjadikan Yaman sebagai salah satu pusat pembelajaran ilmu keislaman. Menariknya, sebelum Islam, Yaman juga mengenal agama Yahudi dan Kristen, menjadikannya negara dengan sejarah keagamaan yang kaya.
6. Malawi – Skor: 99
Malawi adalah negara yang memiliki perpaduan antara kepercayaan tradisional Afrika, Kristen, dan Islam. Kekristenan masuk melalui para misionaris Eropa pada abad ke-19, sementara Islam sudah diperkenalkan lebih awal oleh para pedagang Arab pada abad ke-15. Kombinasi ini menciptakan masyarakat yang sangat menghargai nilai spiritual dan keagamaan.
7. Indonesia – Skor: 98,7
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia menempati posisi ketujuh. Keberagaman agama menjadi kekayaan bangsa ini, dengan Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu hidup berdampingan. Islam masuk ke Nusantara melalui jalur perdagangan sekitar abad ke-13, sementara Hindu dan Buddha telah ada sejak abad ke-1. Kristen diperkenalkan oleh penjajah Eropa pada abad ke-16. Tingginya skor religiusitas menunjukkan bahwa spiritualitas masih menjadi bagian penting dari identitas bangsa Indonesia.