Selain itu, upaya peningkatan kualitas layanan juga akan dilakukan melalui peningkatan jumlah dan kualitas operator call center. Veronica Tan menekankan pentingnya ketersediaan operator yang terlatih dan berpengalaman dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Hal ini bertujuan untuk memberikan layanan yang lebih responsif dan berdaya guna bagi korban kekerasan.
Selain itu, Veronica Tan juga berencana untuk meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, termasuk lembaga perlindungan dan bantuan bagi korban kekerasan. Dengan kolaborasi yang erat, diharapkan layanan SAPA 129 dapat memberikan bantuan yang lebih komprehensif dan terkoordinasi bagi korban kekerasan.
Perubahan ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi perempuan dan anak. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat diminimalkan, dan korban kekerasan dapat mendapatkan bantuan dan perlindungan yang mereka butuhkan.
Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil oleh Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, memiliki dampak yang positif dalam memberikan bantuan dan perlindungan bagi korban kekerasan. Perubahan menjadi panic button dan peningkatan kualitas layanan SAPA 129 diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih efektif bagi korban kekerasan, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan ini.