Di sisi lain, Anies dianggap membutuhkan dukungan PDIP untuk menjaga peluangnya mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden berikutnya.
"Anies tentu memerlukan dukungan PDIP karena ketika dia kalah dalam Pilpres, panggung politiknya mulai meredup. Namun jika nanti bisa menang, panggung politiknya akan bersinar kembali. Meskipun bukan kader partai, namun didukung oleh PDIP, yang notabene merupakan partai pemenang Pemilu Legislatif," jelas Ujang.
Akan tetapi, Ujang juga menyoroti dampak negatif dari aliansi antara Anies dan PDIP. Ia meyakini akan ada risiko kehilangan basis pendukung yang setia, baik di Jakarta maupun di jaringan relawan di tingkat nasional.
Sebelumnya, disebutkan bahwa PDIP telah memberikan sinyal terbuka untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan, dalam Pilkada Jakarta mendatang.
Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, mengungkapkan pihaknya telah memulai komunikasi dengan PKB terkait rencana kerjasama dalam Pilkada 2024.
"Apabila PKB berencana mengusung Pak Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta, maka kerjasama kami dengan PKB akan diwujudkan dalam Pilkada Jakarta," ujar Basarah pada Sabtu (8/6/2024).