Tampang.com | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menegaskan bahwa keberadaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan menjadi terobosan besar bagi BUMN dalam mengembangkan bisnisnya tanpa bergantung pada anggaran negara.
Menurut Erick, Danantara adalah visi Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat peran BUMN agar lebih mandiri dan memiliki sumber pendanaan alternatif di luar APBN.
"BUMN harus berinovasi dan mencari solusi kreatif untuk pembiayaan. Dengan adanya Danantara, kita tidak lagi bergantung pada anggaran negara," ujar Erick Thohir dalam sebuah wawancara, Selasa (19/2/2025).
BPI Danantara dibentuk sebagai badan pengelola investasi yang berfokus pada pengembangan aset strategis BUMN. Lembaga ini akan bekerja seperti sovereign wealth fund, yang mengelola dana investasi untuk memaksimalkan nilai aset BUMN tanpa membebani anggaran pemerintah.
BPI Danantara diharapkan dapat:
- Mengoptimalkan aset BUMN agar lebih produktif dan menghasilkan keuntungan jangka panjang.
- Mendukung proyek strategis nasional tanpa harus terus meminta suntikan modal dari APBN.
- Membuka peluang investasi internasional yang bisa memperkuat daya saing BUMN di pasar global.