Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sedang menjadi sorotan dalam rencana pengusungan Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024.
Dalam pandangan Ujang Komarudin, seorang Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, terdapat aspek untung dan rugi bagi kedua pihak jika mereka bersama-sama pada Pilkada nanti.
Menurut Ujang, kemungkinan adanya kerjasama antara PDIP dan Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta berpotensi untuk memperkuat posisi politik PDIP di Jakarta ke depan.
Saat ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih bertahan sebagai partai terkuat di Jakarta, terlebih lagi pada Pemilu Legislatif 2024 lalu berhasil meraih 1.012.028 suara.
Sementara itu, PDIP hanya mampu menduduki posisi kedua setelah PKS dengan perolehan suara sebanyak 850.174 pada Pemilu Legislatif 2024.
Menurut Ujang, kehadiran Anies Baswedan di dalam barisan PDIP berpotensi untuk meningkatkan kekuatan politik partai tersebut di Jakarta.
"Keuntungan dari kerjasama ini bagi Anies, tentu dia memiliki peluang untuk kembali maju sebagai calon gubernur dan memiliki kesempatan untuk menang, bahkan bisa kembali berpartisipasi dalam Pemilihan Presiden tahun 2029 jika menang dalam Pilkada Jakarta," katanya seperti yang dilansir dari Wartakotalive.com, Selasa (11/6/2024).