Tampang

Kasus Marsinah: Buruh Perempuan yang Jadi Simbol Perlawanan

20 Mei 2025 11:07 wib. 146
0 0
Marsinah
Sumber foto: pinterest

Kasus Marsinah adalah salah satu episode paling kelam dalam sejarah gerakan buruh di Indonesia. Marsinah, seorang buruh perempuan, tiba-tiba menjadi simbol perlawanan dan keberanian yang dihadapi oleh jutaan pekerja di negeri ini. Keberaniannya dalam memperjuangkan hak-hak buruh dan keadilan sosial berujung pada pembunuhan yang tragis, memicu serangkaian protes dan kesadaran akan isu perlindungan buruh di Indonesia.

Marsinah lahir pada 23 Februari 1969 di Desa Ngantru, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Sejak kecil, dia menunjukkan semangat juang yang tinggi. Ketika dewasa, Marsinah bekerja di pabrik sepatu di Sidoarjo. Seperti banyak buruh perempuan lainnya, dia menjalani kehidupan yang penuh tantangan. Pekerjaan yang tidak ramah bagi wanita dan kurangnya perlindungan hukum membuat kondisi karyawan di pabrik sering kali sangat memprihatinkan.

Pada tahun 1993, Marsinah terlibat aktif dalam kegiatan organisasi buruh. Dia memperjuangkan hak-hak rekan-rekannya, mengadvokasi peningkatan upah, jam kerja yang lebih manusiawi, serta kondisi kerja yang lebih baik. Namun, semangat perlawanan ini membawa konsekuensi yang sangat berbahaya. 

Marsinah diculik pada 8 Mei 1993 setelah menghadiri rapat persiapan aksi unjuk rasa. Dia menghilang dalam waktu yang cukup lama, hingga akhirnya, jenazahnya ditemukan di pinggir jalan pada 11 Mei 1993. Pembunuhan Marsinah menjadi sorotan publik dan menimbulkan kemarahan di kalangan buruh. Sejak saat itu, kasus ini bukan hanya sekadar tragedi individu, tetapi juga menjadi simbol perjuangan buruh perempuan dalam memperjuangkan hak-hak mereka.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?