Tampang.com | Tibet, yang sering disebut sebagai "Atap Dunia", adalah sebuah kawasan yang terletak di dataran tinggi Himalaya. Dengan pemandangan yang menakjubkan, budaya yang kaya, dan sejarah yang panjang, Tibet memiliki tempat istimewa di hati banyak orang. Namun, keindahan dan keunikan Tibet tidak dapat dipisahkan dari sejarah kelamnya yang penuh dengan konflik dan penjajahan.
Sejak abad ke-20, Tibet menghadapi berbagai tantangan besar akibat kebijakan pemerintahan Tiongkok. Pada tahun 1950, Tiongkok mengklaim Tibet sebagai bagian dari wilayahnya, yang menandai awal dari penjajahan brutal yang menghancurkan tradisi dan identitas budaya lokal. Penjajahan ini bukan hanya mengubah wajah geografis Tibet tetapi juga merusak tatanan sosial dan spiritual masyarakat Tibet yang telah bertahan ribuan tahun.
Kedatangan pasukan Tiongkok ke Tibet membawa serta hasil yang tidak terduga. Dalam waktu singkat, kebebasan yang dinikmati oleh rakyat Tibet hilang. Pemerintahan Tiongkok menerapkan serangkaian kebijakan yang bertujuan untuk "mengintegrasikan" Tibet ke dalam negara, yang sering kali mengarah pada penghilangan budaya dan identitas Tibet. Monumen keagamaan dihancurkan, praktik keagamaan dibatasi, dan orang-orang Tibet dipaksa untuk mengikuti ideologi komunis yang asing bagi mereka.