Internasionalisasi konflik Kashmir juga menjadi perhatian. Meskipun banyak negara mendesak India dan Pakistan untuk menyelesaikan sengketa mereka secara damai, upaya mediasi jarang berhasil. Badan-badan PBB, meski telah berulang kali menyuarakan keprihatinannya terhadap pelanggaran hak asasi manusia di Kashmir, tidak banyak berbuat untuk mengubah situasi. Sementara itu, kedua negara terus memperkuat posisi militer mereka di kawasan, meningkatkan risiko terjadinya konflik berskala lebih besar.
Tragedi Kashmir adalah pengingat akan dampak dari perpecahan dan konflik yang berkepanjangan. Rakyat Kashmir, yang terjebak di tengah pertikaian politik antara India dan Pakistan, terus menantikan masa depan yang lebih baik, di mana hak-hak mereka dihormati dan keamanan dapat dijamin. Dalam kondisi seperti ini, suara penduduk sipil sering kali terdengar samar di tengah hiruk-pikuk konflik yang tak kunjung usai.