Artikel yang mengulas hasil penelitian Ismail itu diunggah di Forum.liputan6.com. Dalam penelitiannya Fahmi menggunakan tool ciptaannya yang diberi nama "Drone Emprit"
Dalam artikel diunggah sebuah diagram yang menunjukkan kicauan bernada positif, negatf, dan netral pengguna Twitter terkait isu Rohingya. Kicauan-kicauan yang berjumlah 10.218 tersebut dikelompokkan ke dalam beberapa katagori.
Dari hasil pantauan Drone Emprit diketahui 25% kicauan tentang isu Rohingya yang dikaitkan dengan pemerintah bermuatan negatif. Sementara muatan positif hanya 7%.
Tetapi, karena Drone Emprit hanya memantau ujaran positif-negatif-netral untuk setiap katagorinya tanpa melakukan pemilahan atas keberpihakan pengguna Twitter, maka tidak diketahui kelompok mana yang menggoreng isu Rohingya untuk menyerang pemerintah Jokowi. Dengan kata lain, penggoreng isu Rohingya bisa siapa saja, termasuk kelompok pendukung Jokowi sendiri.