Dan ketika pemerintah Turki mendesak pemerintah Indonesia dan 49 pemerintah negara lainnya untuk menutup sekolah Islam yang didirikan oleh Gulem, Kelompok Tertentu ini lebih memilih untuk bungkam.
Atas dasar apa Kelompok Tertentu tersebut mendukung segala kebijakan yang diambil Erdogan?
Hanya satu benang merah yang menautkan semanagat kebersamaan antara Kelompok Tertentu dengan Mursi dan Erdogan. Benang merah itu tidak lain dan tidak bukan adalah ideologi politik.
Dengan alasan ideologi politik itulah Kelompok Tertentu ini memilih bungkam saat Mursi dan pendukungnya membatai rakyat Mesir. Pun ketika Erdogan melabeli ulama dengan sebutan teroris.
Dalam tragedi pembantaian atas etnis Rohingya, Kelompok Tertentu ini lebih terkesan menikmati ketimbang menunjukkan rasa keprihatinannya. Hal ini terlihat dengan banyaknya informasi hoax yang disebarluaskan oleh Kelompok Tertentu ini. Bahkan, para elit dari Kelompok Tertentu ini pun eolah larut dalam kegembiraa dengan turut menyebarkan sejumlah foto hoax.
Untuk tujuan apa Kelompok Tertentu ini menyebarkan hoax kalau bukan untuk memanasi situasi dengan mendompleng tragedi Rohingya yang ujung-ujungnya menyasar ke arah Jokowi dan pemerintahnya.
Jadi, pernyataan Kapolri 100% benar.
Namun demikian, pekerjan Polri bukan mengurusi hasil penelitian, tetapi mengantisipasi segala bentuk ancaman yang menunggangi isu ini.
Jangan sampai peristwa serangan teroris seperti yang terjadi di Vihara Ekayana, Jakarta Barat pada 4 Agustus 2013 terulang kembali.
Pada saat itu, sebuah ledakan bom rakitan melukai 3 jamaat. Pelaku peledakan meninggalkan pesan yang bertuliskan 'Kami Menjawab Jeritan Rohingya'.
Muslim Rohingya oleh PBB digambarkan sebagai "salah satu minoritas yang paling teraniaya di dunia." Mereka telah ditolak berkewarganegaraan Myanmar (Burma) sejak undang-undang kewarganegaraan 1982 diundangkan.
Karenanya, jangan biarkan simpati tulus dari bangsa ini ternodai oleh ulah Kelompok Tertentu yang memanfaatkan isu Rohingya untuk kepentingan politik sesaatnya.
Di-copas dari http://www.kompasiana.com/gatotswandito/59b0dc92a32cdd16307815f3/soal-kelompok-tertentu-yang-menggoreng-isu-rohingya-kapolri-tito-karnavian-benar