Pakar Kesehatan Publik drg. Laifa Annisa menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia perlu meniru cara Eropa dalam menangani masalah kecanduan merokok di masyarakat. Menurut Laifa, Belanda sebagai contoh, telah menetapkan klinik khusus untuk mengatasi kecanduan merokok, termasuk dengan menggunakan produk alternatif sebagai salah satu instrumen dalam upaya tersebut.
Menurut Laifa, pendekatan yang diterapkan di Belanda bisa menjadi pembelajaran bagi Indonesia dalam menciptakan program yang terstruktur menggunakan produk alternatif tembakau untuk menurunkan angka perokok dewasa. Pemerintah Belanda juga memanfaatkan berbagai media untuk membantu penyembuhan kecanduan merokok.
Dalam konteks ini, data dari riset terbaru oleh IPSOS pada tahun 2023 menunjukkan bahwa sekitar 70 persen perokok di Indonesia menganggap vape sama atau lebih berbahaya daripada rokok konvensional. Menurut Laifa, anggapan ini perlu diluruskan apabila Indonesia ingin mengurangi angka prevalensi perokok di dalam negeri.