Sebenarnya, pada akhir Juli 2017, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengeluarkan rilisnya yang mengatakan Pemilih di Jawa Barat tidak terpengaruh isu bahwa Ridwan Kamil akan diusung oleh partai politik pendukung Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilkada DKI Jakarta (KOMPAS.com).
Tetapi, hasil survei SMRC tersebut sulit untuk dipercaya. Karena pada kenyataannya, warga Jabar sangat terpengeruh oleh penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Itulah kenapa begitu Ridwan menerima dukungan Nasdem yang diketahui sebagai salah satu parpol yang paling militan mendukung Ahok, ketika itu juga Ridwan yang dikenal sebagai jawara polling media sosial langsung sempoyongan.
Golkar dan PDIP pastinya tidak akan membuka alasannya meninggalkan Ridwan. Sebab, jika kedua parpol gaek itu membukanya itu sama artinya dengan meramu racun untuk diminumnya sendiri.