Kolusi, kerjasama aparat pemerintah dan pihak swasta sudah sangat kental, malahan sekarang dibutuhkan "orang dalam" dalam proses apapun, apalagi menyangkut dengan urusan pemerintah.
Nepotisme, walaupun Mahkamah Konstitusi sudah menyatakan Gibran menjadi wakil presiden bukan nepotisme, tetapi prosesnya sudah melalui pelanggaran etik yang sudah terbukti.
Mulai 2019 sampai sekarang sudah bisa disebut Neo Orde Baru, bukan lagi orde reformasi. Orde Reformasi berhenti sejak hukum dipermainkan untuk kekuasaan, seperti kasus pengawal Rizieq Shihab, dibunuh polisi, dan hasilnya dibebaskan. Sejak KPK dilemahkan menjadi alat politik pemerintah untuk menekan lawan-lawan yang tidak setuju dengan keinginan Presiden Jokowi.
Jokowi yang dibesarkan oleh PDI-P, berubah haluan, demi anaknya menjadi wakil presiden di pilpres 2024, meninggalkan PDI-P. Ucapan Jokowi ke Andi Widjajanto, "Kalian Hebat, Kalau Bisa Mengalahkan Saya! Saya Akan Turunkan Suara PDIP, Prabowo-Gibran Menang, PSI Masuk Senayan."