Tampang

SBY, Politik Harus Lentur, Bersiasat, Tapi Pegang Teguh Konstitusi

9 Sep 2024 18:06 wib. 59
0 0
SBY, Politik Harus Lentur, Bersiasat, Tapi Pegang Teguh Konstitusi
Sumber foto: Google

Namun demikian, SBY juga menegaskan bahwa dalam berpolitik, segala langkah yang diambil haruslah tetap berlandaskan pada konstitusi dan hukum yang berlaku. Prinsip-prinsip konstitusi adalah pondasi yang kokoh dalam mendirikan bangunan politik yang sehat dan berkeadilan. Oleh karena itu, meskipun politik harus lentur dan bersiasat, tidak boleh dilupakan prinsip-prinsip hukum dan moralitas yang menjadi landasan bagi kehidupan bermasyarakat.

Selain itu, SBY juga menyoroti betapa pentingnya sikap bijak dalam memanfaatkan dinamika politik. Beliau menekankan bahwa politik bukanlah ajang untuk mengadu domba dan memecah belah masyarakat, tetapi seharusnya menjadi wadah untuk mempersatukan dan memajukan seluruh rakyat. Dengan kata lain, politisi harus bijaksana dalam menggunakan setiap momentum politik untuk kepentingan yang lebih besar, yaitu kesejahteraan masyarakat.

Dalam konteks ini, pernyataan SBY menunjukkan bahwa politisi harus mampu membaca situasi dengan cermat dan menggunakan strategi yang cerdas untuk meraih keberhasilan politik tanpa meninggalkan prinsip-prinsip konstitusi dan moralitas.

Dengan demikian, pidato inspiratif dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, merupakan sebuah pengingat bahwa politik haruslah lentur, bersiasat, tetapi tetap memegang teguh konstitusi. Dinamika politik yang terus berubah membutuhkan kepemimpinan yang mampu beradaptasi, namun tetap berlandaskan pada prinsip-prinsip moralitas dan konstitusi. Oleh karena itu, dalam merespons perubahan politik yang semakin dinamis, politisi harus mampu menyelaraskan antara kecerdasan adaptasi dan kesetiaan pada prinsip-prinsip moral dan konstitusi.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Partai Lebih Mengutamakan Aspirasi Rakyat atau Kekuasaan?