Nama Tony Blair bukanlah hal baru di Indonesia. Sejak lengser dari jabatannya sebagai PM Inggris pada 2007, Blair telah beberapa kali terlibat dalam kerja sama dengan pemerintah Indonesia, terutama dalam bidang investasi dan pembangunan ekonomi.
Pada 2020, Blair pernah menjabat sebagai Penasihat Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di era Presiden Joko Widodo. Ia juga memiliki hubungan erat dengan beberapa pejabat tinggi di Indonesia serta sering terlibat dalam diskusi mengenai kebijakan investasi dan reformasi ekonomi.
Keberadaan Tony Blair dalam struktur Danantara dipandang sebagai upaya untuk menarik investor global serta memperkuat posisi Indonesia dalam peta investasi internasional.
Sebagai lembaga pengelola investasi, Danantara memiliki misi besar untuk mengonsolidasikan seluruh aset BUMN sebelum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akhir Maret 2025. Saat ini, baru tujuh BUMN yang sudah berada di bawah naungan Danantara, yakni:
Bank Mandiri, BRI, BNI, Pertamina, PLN, MIND ID, Telkom
Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah secara bertahap. Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa Danantara harus mampu menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan efisiensi pengelolaan aset negara.