Menurut Rohmi, pendekatan pembangunan dari desa akan memungkinkan penyelesaian masalah kesehatan, pendidikan, lingkungan, lapangan kerja, pemberdayaan ekonomi, dan berbagai aspek lainnya secara lebih tepat sasaran. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa dengan pendekatan ini, data yang dihasilkan akan lebih valid dan relevan dengan kondisi di masyarakat.
Lebih lanjut, Rohmi menjelaskan bahwa pembangunan dari desa tidak hanya mengandalkan dana desa, tetapi juga mengharapkan adanya sinergi sumber pendanaan antara kabupaten dan provinsi. Dengan adanya sinergi ini, ia meyakini bahwa berbagai permasalahan di desa dan dusun bisa diselesaikan dengan alokasi anggaran yang lebih baik.
Ini adalah sebuah komitmen besar dari pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB untuk memberikan perhatian khusus pada pembangunan ekonomi dan infrastruktur dari desa. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, mereka juga berencana untuk memprioritaskan pembentukan kelembagaan yang dapat memastikan pengelolaan dana desa secara efisien dan transparan.
