Tampang

Rock dan Revolusi: Sejarah Musik sebagai Gerakan Politik

13 Mar 2025 12:53 wib. 43
0 0
Jhon Lennon "Revolusi"
Sumber foto: Pinterest

Musik rock tidak hanya sekadar genre yang menghibur; ia merupakan salah satu bentuk ekspresi yang telah menjadi bagian integral dari berbagai gerakan sosial dan revolusi budaya di seluruh dunia. Sejak kemunculannya di awal tahun 1950-an, musik rock telah menjadi suara bagi berbagai generasi yang memperjuangkan perubahan. Dari lagu-lagu yang mengangkat isu ketidakadilan sosial hingga manifestasi protes terhadap perang, musik rock memiliki kemampuan unik untuk menggerakkan massa dan memberi suara kepada yang terpinggirkan.


Pada era 1960-an, kita melihat bagaimana musik rock berkolaborasi dengan gerakan sosial yang berkembang pesat. Lagu-lagu dari band legendaris seperti The Beatles dan The Rolling Stones tidak hanya menciptakan gelombang baru dalam industri musik, tetapi juga memberikan komentar kritis terhadap kondisi sosial-politik pada saat itu. Lagu “Revolution” yang ditulis oleh John Lennon, misalnya, bukan hanya sebuah lagu, tetapi sebuah panggilan untuk aksi yang mendorong pendengar untuk merenungkan peran mereka dalam menciptakan perubahan.


Ketika perang Vietnam berkecamuk, banyak musisi rock yang menolak untuk diam. Band-band seperti Creedence Clearwater Revival dan Jefferson Airplane mengeluarkan lagu-lagu yang menyentuh perasaan anti-perang dan mendukung gerakan protes. Dengan lirik yang kuat dan melodi yang mudah diingat, musik rock berfungsi sebagai alat untuk memperkuat pesan-pesan gerakan sosial yang menolak kebijakan pemerintah dan menyerukan perdamaian. Konser-konser besar seperti Woodstock pada tahun 1969 menjadi simbol dari revolusi budaya yang mengedepankan cinta, kedamaian, dan kesetaraan.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?