Revolusi Kuba adalah salah satu peristiwa sejarah paling penting di abad ke-20. Peristiwa ini mengubah wajah Kuba dan dampaknya masih terasa hingga saat ini. Salah satu tokoh sentral dalam revolusi ini adalah Fidel Castro, yang menuntun perubahan besar di negara tersebut.
Sejarah Revolusi Kuba dimulai pada 1952 ketika Jenderal Fulgencio Batista merebut kekuasaan melalui kudeta militer. Batista didukung oleh Amerika Serikat, yang melihatnya sebagai sekutu anti-komunis di Amerika Latin. Namun, rezim Batista dikenal karena korupsi, represi politik, dan penindasan terhadap rakyat Kuba.
Pada Juli 1953, Fidel Castro, seorang aktivis mahasiswa, memimpin serangan terhadap kaser Batista di Moncada. Meskipun serangan itu gagal dan Castro ditangkap, ia menggunakan persidangan sebagai platform untuk menyebarkan visi revolusioner dan menuntut perubahan di Kuba. Setelah mendapat grasi pada 1955, Castro pergi ke Meksiko, di mana ia bertemu dengan Ernesto "Che" Guevara, seorang dokter Argentina yang menjadi salah satu pendukung utama revolusi.