Namun, dalam pernyataan terbarunya, Trump menunjukkan sikap yang lebih terbuka. Ia menyatakan sedang mempertimbangkan kemungkinan bagi AS untuk kembali menjadi anggota WHO. "Mungkin kami akan mempertimbangkan kembali (bergabung dengan WHO)," kata Trump seperti dilansir dari Antara, Minggu (26/1/2025).
Pernyataan ini memunculkan spekulasi tentang perubahan pendekatan Trump terhadap kebijakan kesehatan global. Banyak pihak menduga bahwa Trump mencoba memperbaiki hubungan internasional yang sempat terganggu akibat keputusan kontroversialnya. Selain itu, langkah ini juga dinilai sebagai upaya Trump untuk meningkatkan citranya di kancah global, terutama menjelang pemilihan presiden berikutnya.
Meskipun begitu, keputusan Trump untuk mempertimbangkan kembali bergabung dengan WHO juga mendapat berbagai tanggapan. Sebagian pihak mendukung langkah ini, mengingat peran penting WHO dalam koordinasi kesehatan global, termasuk penanganan pandemi dan upaya melawan penyakit menular. Sementara itu, pihak lain mempertanyakan keseriusan Trump, mengingat sikap kerasnya terhadap WHO di masa lalu.
Dalam responsnya terhadap pernyataan Trump, Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyambut baik kemungkinan kembalinya Amerika Serikat ke organisasi tersebut. "Amerika Serikat adalah mitra penting dalam upaya meningkatkan kesehatan global. Kami akan menyambut baik jika mereka memutuskan untuk bergabung kembali," ujar Tedros dalam konferensi pers terbaru di Jenewa.