Tampang

Prabowo Subianto dan Diktatorship Kerakyatan

12 Mei 2024 12:32 wib. 372
0 0
syahganda nainggolan

Meskipun sama-sama anti demokrasi, bedanya dengan diktatorship, sistem diktatorship berimpit dengan karakter sang presiden itu sendiri. Jika presidennya berjuang untuk rakyat, maka sebuah bangsa yang dipimpin dapat menjadi bangsa maju dan besar, misalnya di Turki.

Era Suharto sendiri, yang berkembang dalam sistem diktatorship, berhasil membangun Indonesia keluar dari krisis politik dan ekonomi era sebelumnya. Meskipun, kesenjangan sosial dan demokrasi merupakan barang langka di era Suharto.

*Prabowo Diktator Kerakyatan*

Pidato politik Prabowo selanjutnya, di PAN kemarin, yang penting adalah dia akan membuat seluruh rakyat bebas dari kemiskinan dan kelaparan dalam 3-4 tahun. Menurutnya, dengan kepemimpinan yang kuat dia akan mengendalikan semua kekayaan alam dan isinya untuk mensejahterakan rakyat. Ini artinya sebuah politik kerakyatan. Sebuah pekerjaan kembali pada Pancasila dan pasal 33 UUD 1945, di mana seluruh bentuk perekonomian bersifat usaha bersama untuk kemakmuran bersama.

Orientasi politik kerakyatan Prabowo mensejahterakan rakyat membuat Prabowo seperti Erdogan di Turki dan Anwar Ibrahim di Malaysia. Seorang Diktator kerakyatan.

Filsuf agung Plato, dalam pikirannya tentang pemerintahan juga kurang percaya pada demokrasi. Menurutnya kepemimpinan harus bersandar pada individu yang kuat, yang baik hati. Meskipun Plato merujuk pada istilah filosof yang agung. Filosof agung adalah sosok cerdas, kuat dan yang cinta rakyat.

*Kematian Demokrasi*

Setelah 26 tahun paska Suharto, kita melihat demokrasi babak belur di Indonesia. Menurut berbagai kalangan yang terafiliasi dengan Prabowo, seperti Babe Haikal Hasan dan Dr. Margarito Kamis, dalam sebuah acara di INewsTV, beberapa waktu lalu, secara terbuka mengatakan Prabowo akan kembali ke UUD 45 asli, di mana model demokrasi liberal yang sedang berlangsung saat ini (paska amandemen UUD '45) tidak bermoral.

 Model kepemimpinan ala UUD '45 asli memang menghasilkan kepemimpinan yang kuat dan pembangunan akan terarah. Persoalannya apakah bangsa kita ingin kembali lagi ke era Sukarno dan Suharto?

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Partai Lebih Mengutamakan Aspirasi Rakyat atau Kekuasaan?