Dengan demikian, pernyataan Prabowo mengenai pemotongan anggaran perjalanan dinas menteri hingga 50 persen untuk menghemat pengeluaran negara hingga Rp 15 triliun layak untuk diperhatikan. Hal ini memberikan gambaran bahwa ke depannya, dana-dana tersebut dapat dialokasikan dengan lebih tepat sasaran dan berkontribusi pada pembangunan yang lebih berkelanjutan.
Dengan demikian, kebijakan penghematan anggaran yang diwujudkan dalam pemangkasan perjalanan dinas menteri dapat diharapkan memberikan dampak positif secara langsung bagi pembangunan infrastruktur, termasuk pembangunan bendungan, serta program-program kesejahteraan masyarakat, seperti pemenuhan gizi anak-anak. Semoga dengan pelaksanaan kebijakan ini, negara dapat meraih hasil yang optimal dalam upaya meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.