Perang Saudara Spanyol yang berlangsung antara 1936 hingga 1939 adalah salah satu peristiwa paling signifikan dalam sejarah Eropa abad ke-20. Konflik ini bukan hanya soal pertikaian internal di Spanyol, tetapi juga merupakan arena pertarungan ideologi antara fasisme dan republik. Di satu sisi, terdapat pihak yang membela pemerintahan republik yang demokratik, dan di sisi lain, ada gerakan fasis yang dipimpin oleh Jenderal Francisco Franco.
Jenderal Franco, yang merupakan sosok kunci dalam konflik ini, mengawali karier militernya dengan cepat meraih pengaruh di kalangan militer Spanyol. Ketika pemerintahan republik yang baru dibentuk pada tahun 1931 berusaha untuk melakukan reformasi sosial dan politik, banyak elemen konservatif dan militer merasa terancam. Ketidakstabilan politik ini mencapai puncaknya dengan terjadinya kudeta pada tahun 1936, yang dipelopori oleh Franco dan sekutunya.
Fasisme, yang telah meraih kekuasaan di Italia di bawah Benito Mussolini dan di Jerman di bawah Adolf Hitler, menjadi inspirasi bagi Franco. Ia tidak hanya mengandalkan kekuatan militer, tetapi juga menggunakan propaganda untuk menarik dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk kalangan bisnis dan gereja. Franco berjanji untuk mengembalikan kekuasaan tradisional dan nilai-nilai moral yang, menurutnya, terancam oleh pemerintah republik.