Di pihak lain, republik Spanyol berusaha mempertahankan otoritasnya dengan mengandalkan berbagai kelompok politik, termasuk kaum sosialis, komunis, dan anarkis. Keragaman aliansi ini, meskipun kuat dalam ideologi, sering kali menyulitkan koordinasi di lapangan. Perpecahan internal ini memberi keuntungan bagi Franco dan pasukannya, yang dikenal sebagai Nasionalis. Pertempuran demi pertempuran berlangsung di seluruh Spanyol, dengan kedua belah pihak mengalami kerugian yang sangat besar.
Pertempuran yang paling terkenal adalah Pertempuran Guadalajara dan Pertempuran Madrid. Pertempuran ini tidak hanya menjadi simbol ketegangan antara fasisme dan republik, tetapi juga menarik perhatian internasional. Banyak relawan dari berbagai negara, termasuk di antaranya tokoh-tokoh intelektual dan penyair, datang untuk bergabung dengan republikan, termasuk tokoh terkenal seperti George Orwell dan Ernest Hemingway.
Ketika perang berlangsung, kekuatan fasis di bawah pimpinan Franco mendapatkan dukungan dari Nazi Jerman dan Italia Fascista, yang ikut mengirimkan persenjataan dan pasukan. Sementara itu, pihak republik tidak mendapatkan dukungan yang sama dari kekuatan internasional, yang sebagian besar memilih untuk tetap netral atau hanya memberikan dukungan terbatas. Hal ini sangat berkontribusi pada kemenangan fasisme di Spanyol.