Tampang

Pembubaran Masyumi: Ketika Partai Islam Dibekukan oleh Soekarno

17 Mei 2025 15:01 wib. 26
0 0
M. Natsir : Tokoh Masyumi
Sumber foto: pinterest

Satu alasan utama di balik pembubaran Masyumi adalah kebangkitan gerakan komunis yang mulai mendapatkan pengaruh di Indonesia. Soekarno merasa bahwa Masyumi, yang memiliki basis dukungan mayoritas di kalangan umat Islam, dapat menjadi ancaman bagi agenda "Nasakom" (Nasionalis, Agama, dan Komunis) yang ia galang. Upaya untuk menetralkan Masyumi dianggap perlu agar kestabilan politik dapat terjaga dan agar gerakan komunis tidak berkembang lebih jauh.

Setelah pembubaran Masyumi, banyak anggota dan simpatisan partai tersebut yang terpaksa beradaptasi dengan kondisi baru. Sebagian memilih untuk bergabung dengan partai lain, sementara yang lain mengalihkan fokus kepada aktivitas sosial dan keagamaan. Masyumi yang pernah berjaya di pentas politik mengalami kemunduran yang sangat signifikan. 

Pascapembubaran, Soekarno melanjutkan kebijakan politiknya dengan memperkuat kekuasaan pribadi dan memperkuat pilar-pilar pendukungnya, seperti PKI (Partai Komunis Indonesia) serta partai-partai lain yang sejalan dengan visinya. Dalam konteks ini, Masyumi tidak hanya kehilangan eksistensinya sebagai partai politik tetapi juga berkontribusi pada pembentukan tata politik yang sangat berbeda di Indonesia.

Dari perspektif lebih luas, pembubaran Masyumi menandakan tahap perubahan dalam representasi politik Islam di Indonesia. Setelah Masyumi dibubarkan, pergerakan politik Islam terbagi menjadi berbagai fraksi yang kurang terkoordinasi. Masyumi yang pernah menawarkan alternatif memiliki posisi yang kuat sebagai penggerak aspirasi umat Islam, kini tinggal kenangan. 

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?