Pernyataan Netanyahu ini tidak hanya mengundang kecaman, tetapi juga menambah ketegangan dalam diplomasi internasional. Banyak pihak yang khawatir bahwa ide tersebut bisa menghambat upaya perdamaian yang telah berjalan lama, baik di level internasional maupun di kawasan Timur Tengah. Seiring dengan semakin kompleksnya hubungan Israel dengan negara-negara Arab, terutama Saudi, kontroversi ini berpotensi memperburuk situasi yang sudah sangat sensitif.
Pernyataan kontroversial dari Netanyahu tentang Palestina yang seharusnya membangun negara di Arab Saudi bukannya di tanah air mereka sendiri, mendapat kecaman luas dari berbagai pihak. Hal ini mencerminkan betapa sulitnya proses perdamaian di kawasan Timur Tengah dan menunjukkan betapa besar tantangan yang dihadapi oleh upaya penyelesaian konflik Palestina-Israel. Di saat yang sama, hal ini memperlihatkan betapa pentingnya posisi Arab Saudi dalam mempertahankan hak-hak Palestina dan mendorong perdamaian yang sejati di kawasan tersebut.