Rommy menegaskan beratnya tantangan yang dihadapi PPP. "Saya berusaha sebisa mungkin agar partai ini kembali ke Senayan. Effort untuk ke situ maha berat, mengingat belum ada satu sejarah pun sejak 1998, partai yang terlempar dari Senayan, mampu kembali," ujar Rommy, Senin (26/5/2025).
Ia menambahkan, "Karenanya dibutuhkan extraordinary power dan extra ordinary leader untuk memimpin PPP. Karenanya saya berusaha membujuk banyak tokoh yang saya nilai mampu, baik karena ketokohannya."
Penolakan Gus Ipul ini menandakan bahwa posisi ketua umum PPP masih menjadi rebutan dan membutuhkan sosok dengan komitmen serta kapasitas yang besar untuk mengembalikan kejayaan partai di panggung politik nasional.