"Apakah negara mesti juga melindungi hari-hari libur non-Kristen dengan regulasi legal di masa depan merupakan isu yang sesungguhnya berbeda."
Hal yang lebih tegas disampaikan oleh seorang tokoh Senior Uni Sosial Kristen (CSU), Alexander Dobrindt. Dobrindt mengatakan,
"Kami tidak akan pertimbangkan untuk memberlakukan hari-hari libur bagi kaum Muslim di Jerman,” kata Dobrindt, Ahad (15/10).
Populasi muslim di Jerman terdiri dari sekitar empat juta orang Islam. Sebagian besar dari populasi tersebut merupakan keturunan Turki. Selain itu, lebih dari sejuta migran yang tiba di negara Jerman berasal dari Timur tengah dan sekitarnya.
Isu mengenai hari libur bagi Muslim ini sebenarnya sudah cukup lama. Bahkan, saat kampanye menjelang pemilihan di Lower Saxony yang bertempat di negara bagian utara Jerman, pada Ahad (6/10), seorang anggota Uni Demokrat Kristen (CDU), de Maiziere, mengatakan pada wilayah tertentu cukup terbuka Jerman menyediakan hari libut bagi kaum Muslim.