Pramono Anung dan Rano Karno juga menegaskan bahwa mereka akan melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, akademisi, pebisnis, dan para ahli di berbagai bidang, dalam pembentukan tim transisi ini. Hal ini menunjukkan komitmen pasangan ini untuk membangun pemerintahan yang inklusif dan mampu merespons berbagai dinamika serta kompleksitas permasalahan yang dihadapi Jakarta.
Selain itu, pasangan ini juga menegaskan pentingnya pengelolaan sumber daya manusia yang berkualitas dalam pemerintahan mereka. Dengan membentuk tim transisi 100 hari kerja yang handal, mereka berharap dapat menarik dan mempertahankan para birokrat dan pegawai negeri yang profesional dan berdedikasi tinggi untuk bergabung dalam pemerintahan mereka.
Pramono Anung dan Rano Karno menyadari bahwa tugas yang dihadapi dalam memperbaiki kondisi Jakarta tidaklah mudah, terutama di tengah berbagai tantangan dan permasalahan yang ada. Oleh karena itu, mereka berkomitmen untuk segera melaksanakan program-program prioritas mereka segera setelah dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Dalam menghadapi periode transisi yang berat, penting bagi Pramono Anung dan Rano Karno untuk memiliki rencana yang matang dan tim yang solid. Pembentukan tim transisi 100 hari kerja ini menjadi langkah awal yang sangat penting dalam memastikan bahwa mereka dapat menjalankan pemerintahan mereka dengan baik dan efisien.