Ketua Umum Solidaritas Pelaut Indonesia, Pius Leja Pera, menyoroti isu penting terkait keamanan dan keselamatan di sekolah kedinasan. Permintaan ini ditujukan kepada Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, untuk segera menerbitkan peraturan yang mengatur penghapusan atribut militer di lingkungan sekolah kedinasan. Hal ini menjadi sorotan publik pasca kasus tewasnya taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) yang dianiaya oleh senior pada tanggal 3 Mei lalu.
Pius Leja Pera menyampaikan kekhawatiran serius terkait kasus tersebut. Menurutnya, penghapusan atribut militer di lingkungan sekolah kedinasan merupakan langkah yang penting untuk mengurangi kesenjangan dan senioritas yang berlebihan. Dengan adanya peraturan yang mengatur hal ini, diharapkan situasi di sekolah kedinasan dapat menjadi lebih kondusif dan aman bagi para taruna.
Terlepas dari kedinasan tersebut, isu senioritas di lingkungan sekolah kedinasan telah lama menjadi perhatian publik. Kasus kekerasan yang dilakukan oleh senior kepada junior menjadi salah satu indikasi dari adanya kesenjangan yang perlu segera diatasi. Terbitnya peraturan mengenai penghapusan atribut militer di sekolah kedinasan diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mengurangi praktik senioritas yang berlebihan.