Benarkah ada ancaman migrasi besar-besaran penduduk dunia ke tanah air? Jika “ya”, pertanyaannya, dari negara mana? Kemudian, muncul pertanyaan lainnya, apakah migrasi tersebut berlangsung secara legal atau tidak?
Sila menjawab setiap pertanyaan di atas dan menebak-nebak arah yang tengah dibidik oleh Gatot.
Sebelumnya, Gatot menghebohkan media lewat puisi yang dibacakannya. Puisi yang dibacakan Gatot itu dalam versi awal dibuat untuk mengenang wafatnya pemusik legendaris Leo Kristi. Judulnya 'Tapi Bukan Kami Punya', yang juga terinspirasi dari lirik lagu Leo Kristi: Salam dari Desa.
Menariknya, Gatot sengaja memenggal puisi yang digubah oleh Denny JA tersebut. Dalam pusisi yang dibacakannya, Gatot meniadakan isu demonstrasi dan agama. Tapi hanya fokus isu keadilan sosial.
Dan inilah penggalan yang tidak dibacakan Gatot:
“Masuklah petinggi polisi, siapkan lakukan interogasi
Kok Jaka menangis? Padahal ia tidak bengis?
Jaka pemimpin demonstran, aksinya picu kerusuhan
Harus didalami lagi dan lagi, Apakah ia bagian konspirasi?
Apakah ini awal dari makar? Jangan sampai aksi membesar?
Mengapa pula isu agama, Dijadikan isu bersama?
Mengapa pula ulama? Menjadi inspirasi mereka?”
Kenapa bagian itu tidak dibacakan oleh Gatot? Bukankah penggalan itu bisa dicari lewat search engine. Apakah Gatot sengaja memengalnya untuk menimbulkan kontroversi terkait situasi nasional yang mirip dengan bagian puisi yang dipenggalnya?
Jauh sebelum itu Gatot mengatakan Indonesia saat ini telah dirusak para politikus yang dikendalikan negara asing. Para politikus tersebut telah menodai semangat nasionalisme di Indonesia.