Meskipun demikian, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy sendiri telah membantah keterlibatan Haji Isam. "Yang terjadi di PPP sama sekali bukan upaya Haji Isam untuk mengakuisisi melalui kerabatnya. Sebagai pengusaha sukses, Haji Isam tidak butuh mengakuisisi partai mana pun," ujar Rommy dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/5/2025).
Rommy menyebutkan, PPP melihat Amran karena kemampuan dan ketokohannya, bukan sekadar kedekatannya dengan Haji Isam. Nama Amran dalam bursa calon ketua umum PPP juga semakin menguat setelah dirinya berdiskusi dengan Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Kritikan Rifa'i ini mencerminkan gejolak internal yang masih melanda PPP menjelang muktamar, khususnya terkait arah kepemimpinan dan upaya partai untuk kembali bangkit setelah hasil buruk di Pemilu 2024.